Brand Image: Pengertian, Pentingnya untuk Bisnis, dan Cara Membangunnya

Brand Image: Pengertian, Pentingnya untuk Bisnis, dan Cara Membangunnya

Pernahkah Anda langsung teringat kata “berkelas” saat mendengar brand seperti Apple? Atau merasa “murah meriah” saat lihat promo dari Indomie? Nah, itu semua adalah contoh nyata dari brand image — citra atau kesan yang terbentuk di benak konsumen tentang sebuah brand.

Brand image bukan sekadar logo atau tagline. Ini tentang bagaimana orang merasakan brand Anda. Dan faktanya, image sebuah brand bisa menentukan apakah orang mau percaya, tertarik, dan akhirnya loyal pada bisnis Anda.

Apa Itu Brand Image?

Brand image adalah gambaran atau persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mereka mendengar atau melihat sebuah merek. Sederhananya, brand image atau juga disebut citra merek adalah “kesan pertama” dan “kesan yang tertanam” tentang brand di pikiran orang.

Brand image ini terbentuk bukan hanya dari apa yang produk atau bisnis katakan tentang dirinya sendiri, tetapi lebih kuat lagi dari apa yang orang rasakan, lihat, dengar, dan alami dari brand tersebut.

Misalnya, saat mendengar nama Starbucks, banyak orang langsung terbayang suasana cozy, minuman kopi premium, dan gaya hidup urban. Sebaliknya, ketika mendengar Indomie, orang langsung terbayang makanan praktis, murah, enak, dan dekat dengan keseharian.

Brand Image Bukan Sekadar Visual

Banyak orang masih mengira citra merek hanya tentang logo, warna, atau desain kemasan. Padahal, itu baru bagian kecilnya. Lainnya juga mencakup:

  • Cara brand berkomunikasi
  • Pengalaman konsumen saat membeli atau menggunakan produk
  • Pelayanan customer service
  • Review dan testimoni dari pengguna lain
  • Aktivitas brand di media sosial
  • Nilai dan kepribadian brand

Semua elemen ini saling berkaitan dan membentuk persepsi konsumen, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Brand Image & Brand Awareness

Berkenaan dengan brand, tentu Anda sudah sering mendengar tentang brand awareness. Pertanyaannya apakah sama antara brand image dengan brand awareness?

Jawabannya: Keduanya adalah dua hal yang berbeda, tapi saling berkaitan.

Perbedaannya:

perbedaan brand image dan brand awareness

Hubungan Keduanya:

  • Brand Awareness = Orang kenal dulu dengan brand Anda.
  • Brand Image = Setelah kenal, orang punya kesan tertentu.

Sederhananya:

“Brand Awareness bikin orang notice.”
“Brand Image bikin orang percaya & suka.”

Agar lebih mudah memahami perbedaan dari keduanya, lihat ilustrasi di bawah ini:

Tahapan KonsumenBrand AwarenessBrand Image
Lihat iklan Gojek pertama kali“Oh, ini aplikasi ojek online.”“Kayaknya ramah, lucu, serba bisa, cocok buat aku.”
Lihat Aqua di minimarket“Oh, ini merek air mineral terkenal.”“Pasti lebih bersih & sehat, cocok buat keluarga.”

Pentingnya Kombinasi Keduanya:

Brand Awareness tinggi tapi Brand Image buruk = Orang kenal, tapi tidak suka atau tidak percaya.

Brand Image bagus tapi Brand Awareness rendah = Orang suka kalau sudah kenal, tapi sedikit yang tahu keberadaannya.

Idealnya bisnis mempunyai: → Brand Awareness tinggi + Brand Image positif
= Dikenal banyak orang + Disukai + Dipercaya

Kenapa Brand Image Penting untuk Bisnis?

1.       Membantu Bisnis Menonjol di Pasar

Di era persaingan yang semakin ketat, punya produk bagus saja tidak cukup. Banyak produk serupa di luar sana. Yang membedakan adalah bagaimana brand itu dipersepsikan oleh pasar.

Brand image membantu menciptakan identitas unik yang membuat bisnis lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.

Contoh nyata: Banyak orang memilih Aqua dibanding air mineral merek lain, meski dari segi fungsi sama. Itu karena brand image Aqua sudah sangat kuat sebagai “air mineral terpercaya”.

2.       Membangun Kepercayaan (Trust)

Ketika brand memiliki image positif, orang cenderung lebih percaya. Trust inilah yang kemudian membuat konsumen lebih yakin untuk mencoba, membeli, bahkan merekomendasikan ke orang lain.

Sebaliknya, citra merek yang buruk — seperti sering terlambat kirim produk, kualitas mengecewakan, atau pelayanan buruk — bisa merusak trust meski brand tersebut terkenal sekalipun.

3.       Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Banyak riset menunjukkan bahwa keputusan orang membeli produk tidak selalu rasional. Ada faktor emosi yang sangat kuat. Nah, brand image punya peran besar di sini.

Contoh: Orang rela membayar lebih mahal untuk produk Apple bukan hanya karena teknologinya, tapi karena merasa lebih keren, premium, dan eksklusif saat menggunakannya.

4.       Membantu Menentukan Harga Produk

Brand image yang kuat bisa menaikkan perceived value — yaitu nilai yang dirasakan konsumen terhadap produk, bukan hanya nilai fungsinya.

Misalnya, merek baju muslim Dian Pelangi bisa dijual jauh lebih mahal dibanding baju muslim lainnya. Orang tahu merek tersebut hasil rancangan Dian Wahyu Utami, lulusan sekolah design fashion ESMOD Paris dan kerap mengikuti fashion shaw di kancah luar negeri . Padahal brand lain memiliki bahan yang sama dan mirip. Ini kekuatan image sebuah brand.

Cara Membangun Brand Image yang Kuat dan Positif

Membangun citra merek bukan pekerjaan semalam, butuh strategi, konsistensi, dan kesabaran. Berikut langkah-langkah penting dalam membangun citra sebuah brand:

1.       Kenali dan Pahami Target Audience

Anda harus tahu siapa orang yang ingin Anda ajak bicara. Apa yang mereka suka? Apa kebutuhan mereka? Gaya komunikasi seperti apa yang mereka terima?

Brand image yang baik selalu relevan dengan audiensnya.

Contoh: Brand skincare anak muda biasanya membangun image ceria, fun, dan relatable. Berbeda dengan skincare untuk usia dewasa yang lebih elegan dan berkelas.

2.       Tentukan Brand Personality

Anggap brand Anda seperti manusia. Ia harus punya karakter. Brand personality inilah yang menjadi pondasi dalam membangun image.

Misalnya:

  • Friendly & santai → seperti Gojek
  • Elegan & premium → seperti Rolex
  • Kreatif & beda → seperti Tokopedia

Semua komunikasi brand — mulai dari visual, caption, hingga cara merespon di media sosial — harus sejalan dengan personality ini.

3.       Bangun Identitas Visual yang Konsisten

Identitas visual adalah wajah brand. Ini meliputi:

  • Logo
  • Warna brand
  • Tipografi (jenis huruf)
  • Desain packaging
  • Tampilan media sosial

Konsistensi visual di semua media membuat brand lebih mudah dikenali dan menempel di ingatan audiens.

4.       Sampaikan Pesan Brand Secara Jelas

Pesan brand adalah apa yang ingin kamu tanamkan di benak konsumen. Ini bisa berupa tagline, slogan, storytelling, atau campaign marketing.

Contoh:

  • Nike → Just Do It
  • Tokopedia → Selalu Ada, Selalu Bisa
  • Aqua → Ada Aqua?

Pesan ini harus sesuai dengan value dan karakter brand.

5.       Berikan Pengalaman Positif ke Konsumen

Brand image tidak hanya dibentuk dari apa yang brand katakan, tetapi juga dari apa yang brand lakukan.

Pastikan:

  • Produk berkualitas
  • Layanan responsif
  • Proses pembelian mudah
  • After sales support berjalan baik

Pengalaman baik = image positif.


6.       Kelola Reputasi Online

Di era digital, review dan testimoni sangat berpengaruh pada brand image. Oleh karena itu, aktiflah mengelola reputasi online.

Tipsnya:

  • Respon cepat komentar atau keluhan
  • Berterima kasih pada feedback positif
  • Perbaiki masalah dengan elegan
  • Kelola social media secara aktif & humanis

Studi Kasus: Brand Image dalam Praktik Nyata

1.       Gojek: Brand Image Friendly & Solutif

Gojek berhasil membangun image sebagai “teman” sehari-hari yang serba bisa.

  • Bahasa komunikasinya santai dan dekat.
  • Visualnya fun dan kekinian.
  • Layanan super-app: ojek, makanan, kirim barang, bayar tagihan.
  • Campaign seperti #UninstallKhawatir membuatnya relatable.

Hasilnya? Gojek bukan cuma aplikasi ojek online, tapi menjadi solusi gaya hidup urban.

2.       Aqua: Brand Image Sebagai Air Mineral Terpercaya

Aqua berhasil memposisikan dirinya bukan hanya sebagai air minum, tapi air sehat terpercaya untuk keluarga Indonesia.

Strateginya:

  • Slogan legendaris: “Ada Aqua?”
  • Visual kemasan selalu bersih & segar.
  • Iklan fokus pada kesehatan & alam.
  • Kampanye CSR tentang pelestarian sumber air.

Image Aqua = Kesehatan, Kepercayaan, dan Peduli Lingkungan.

3.       Erigo: Brand Image Streetwear Lokal yang Mendunia

Erigo dulunya brand distro biasa, tapi berhasil membangun image sebagai fashion lokal berkelas internasional.

Strateginya:

  • Branding visual modern & edgy.
  • Aktif kolaborasi dengan influencer & artis.
  • Sering tampil di event internasional (New York Fashion Week).
  • Campaign #ErigoGlobal.

Kini, Erigo identik dengan fashion lokal rasa internasional.

3 Sarana Populer untuk Membangun Brand Image Bisnis

Image baik sebuah merek tidak terbentuk begitu saja. Dibutuhkan strategi dan media (sarana) yang tepat untuk memperkuat citra positif sebuah brand di benak audiens. Berikut adalah 3 sarana paling populer dan efektif untuk membangun image positif sebuah brand:

1.       Website Resmi

Website adalah wajah digital utama sebuah brand. Di era digital saat ini, website bukan hanya sekadar tempat jualan, tetapi juga alat penting membangun kepercayaan dan citra brand.

Kenapa Website Penting dalam membangun image sebuah brand?

  • Membantu brand terlihat profesional dan kredibel.
  • Menjadi pusat informasi resmi tentang brand.
  • Membentuk first impression yang kuat.
  • Bisa mendesain tampilan, tone, hingga pengalaman sesuai identitas brand.

Contoh Nyata:

→ Website Apple (apple.com) tampil sangat bersih, elegan, modern → memperkuat image Apple sebagai merek premium & eksklusif.
→ Website Tokopedia → warna hijau khas, layout simpel & ramah pengguna → mencerminkan brand lokal yang dekat dengan kebutuhan konsumen.

2.       Media Sosial

Selain untuk social media marketing, media sosial juga bisa menjadi ruang paling aktif untuk membangun dan menjaga image merek secara terus-menerus.

Kenapa Media Sosial Efektif untuk Brand Image?

  • Interaksi langsung dengan audiens.
  • Menunjukkan karakter brand secara kasual dan humanis.
  • Media storytelling yang fleksibel.
  • Membantu brand terlihat up to date dan dekat dengan tren.

Contoh Nyata:

→ Instagram Gojek Indonesia sangat kuat dengan karakter lokal, humor, dan gaya bahasa yang santai.
→ LinkedIn Microsoft membangun image profesional & edukatif melalui konten-konten insight teknologi.

3.       Desain Visual & Identitas Brand

Segala elemen visual yang digunakan brand — mulai dari logo, warna, tipografi, hingga desain kemasan — berperan besar membentuk persepsi konsumen.

Kenapa Visual Brand Sangat Berpengaruh?

  • Visual yang konsisten membuat brand mudah diingat.
  • Warna & logo menjadi simbol kuat dalam membangun citra.
  • Visual membantu membangun emosi & asosiasi tertentu.

Contoh Nyata:

→ Coca-Cola → warna merah, logo khas, desain botol ikonik.
→ Grab → dominasi warna hijau dan visual yang merepresentasikan layanan lokal & cepat.

Penutup

Brand image adalah aset penting dalam bisnis. Tidak peduli besar atau kecil skala bisnis Anda, image tentang merek akan selalu menjadi penentu bagaimana orang melihat, menilai, dan mempercayai brand kamu.

Dengan brand image yang kuat, bisnis bukan hanya dikenal — tapi juga dicintai dan dipilih terus-menerus oleh konsumen.

Ingin membangun brand image yang kuat melalui website? Silahkan hubungi tim Elfaaza Media dan dapatkan konsultasi secara gratis tentang membangun website bisnis yang dapat membantu menguatkan citra merek dan bisnis Anda.