Mendapatkan pekerjaan yang diinginkan adalah harapan para pencari kerja. Baik fresh graduate maupun yang sedang bekerja. Meski sudah mendapatkan pekerjaan, kadangkala merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. Entah karena lingkungan pekerjaan, jarak tempat kerja atau karena tidak sesuai dengan pendidikannya.
Memang, kebanyakan orang diawal mencari kerja tidak memilih pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Yang penting dapat pekerjaan dan berpenghasilan. Di sisi lain, penyedia lowongan kerja juga membutuhkan tenaga kerja secepatnya. Terkadang mereka menerima karyawan yang tidak memenuhi semua syarat yang diinginkan. Misalkan syaratnya ABCD, namun hanya ABD yang terpenuhi. Hal inilah yang banyak menyebabkan turn over yang tinggi dalam sebuah perusahaan.
Kedua belah pihak, semuanya ingin cepat mendapatkannya, baik pencari kerja maupun penyedia kerja.
Di sisi pencari kerja, banyaknya lowongan kerja baik di media online maupun offline tidak menjamin mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat.
Banyak penyebabnya.
Bisa jadi karena tidak memenuhi syarat utama, gagal saat interview kerja, peluang kerja tidak sesuai harapan atau bisa juga karena lamaran tidak terbaca oleh recruiter.
Nah, pada artikel kali ini akan mengupas cara cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Semua cara ini diambil dari pengalaman saya sendiri dan itu terbukti efektif.
5 Cara Cepat Mendapatkan Pekerjaan Yang Diinginkan
Hal yang paling ditunggu pencari kerja adalah mendapatkan panggilan interview kerja, berlanjut dengan negosiasi gaji kemudian kesepakatan kapan bisa mulai bekerja.
Namun hal yang ditunggu seringkali lama datangnya, bahkan tidak ada kabar sama sekali setelah sekian lama apply beberapa lowongan kerja.
Berikut ini 5 tips agar lamaran yang Anda kirim bisa segera direspon oleh perekrut dan melewati fase interview dengan sukses.
1. Pilih Lowongan Pekerjaan Yang Sesuai Minat
Hal ini jarang orang lakukan karena desakan ingin segera mendapatkan penghasilan. Atau mereka mencari kerja karena berdasarkan ijazah yang dimiliki, bukan karena minat. Kecuali kalau minat relevan dengan ijazah yang dimiliki. Kenyataannya banyak yang tidak berminat pada pekerjaan yang sesuai dengan jurusan pendidikan sebelumnya.
Padahal tidak ada aturan lulusan psikologi harus menjadi staf HRD, atau sarjana pendidikan harus menjadi guru. Semua tergantung minat dan skill yang Anda miliki, baik hard skill mauun soft skill.
Dulu saya memiliki minat yang besar dalam bidang ekonomi syariah. Sedangkan 3 pekerjaan saya sebelumnya adalah di industri manufaktur dan tidak memiliki background pendidikan ekonomi. Namun karena minat, saya tetap beranikan diri melamar dan diterima di perusahaan distribusi consumer goods dengan sistem syariah, baik sistem jual belinya maupun lingkungan kerjanya.
Di perusahaan inilah saya banyak sekali mendapatkan pengetahuan dan skill baru, baik soft skill maupun hard skill. Dan juga lingkungan yang kondusif mampu membuat saya bekerja selama hampir 10 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke daerah Jawa Tengah karena beberapa alasan.
Minat adalah hal paling penting dalam melamar pekerjaan. Minat yang besar mampu memberikan energi dan motivasi yang besar dan itu bisa terbaca oleh perekrut.
2. Buat CV Yang Menarik
Curriculum vitae adalah representasi diri Anda dihadapan recruiter. Semua tentang Anda tertulis dalam CV. Dari mulai data diri, pendidikan, keahlian, pengalaman kerja dan data penunjang lainnya.
Oleh karena itu buatlah CV yang menarik yang bisa menggambarkan diri Anda secara utuh, dan menonjolkan kelebihan-kelebihan Anda.
Hindari membuat CV yang bertele-tele dan panjang. Jika harus memberikan keterangan yang panjang, gunakan format type Bold, italic maupun underline untuk memperjelas poin yang ingin ditonjolkan. Dengan demikian recruiter mudah menemukan keunggulan Anda.
3. Follow Up Lamaran Pekerjaan Yang Anda Kirim
Walaupun sepele, mengirimkan lamaran pekerjaan membutuhkan biaya, waktu dan tenaga meskipun melalui online. Jangan biarkan lamaran Anda sia-sia atau terlewatkan oleh recruiter.
Lakukan follow up paling tidak 1 hingga 2 hari setelah Anda mengirimkan lamaran jika melalui online. Jika melalui offline, perkirakan kapan kira-kira lamaran diterima bagian HRD, baru Anda menghubunginya.
Tanyakan kepada HRD/ recruiter, apakah sudah menerima atau membaca lamaran yang Anda kirim. Katakan kepadanya, bahwa Anda ingin memastikan bahwa lamaran Anda sudah benar-benar sampai ke tujuan. Dan berikan keyakinan bahwa Anda sangat berminat dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Bahkan saya pernah melakukan follow up beberapa jam setelah mengirimkan lamaran via online pagi harinya. Tentu saja bagian HRD belum membaca CV saya waktu itu. Namun saya katakan bahwa saya sangat berminat dengan apa yang ditawarkan dan sangat tertarik dengan budaya kerja yang ada di perusahaan tersebut.
Alhamdulillah, sore harinya saya mendapatkan panggilan untuk interview besok lusa.
Lakukanlah follow up, sampaikan minat Anda secara singkat dan jelas. Dengan demikian, mereka tahu Anda serius dengan apa yang Anda lamar dan tahu Anda memiliki kebiasaan melakukan follow up.
4. Kenali Produk, Budaya Dan Hal Yang Menonjol Di Perusahaan
Mengenal dan mempelajari produk dari perusahaan yang dilamar, budaya serta hal-hal yang menjadi kebanggan bagi perusahaan tersebut adalah hal penting yang perlu Anda lakukan.
Hal seperti ini kerap sekali ditanyakan saat interview untuk mengetahui sejauh mana minat dan pengetahuan Anda tentang perusahaan.
Selain menunjukkan minat, setidaknya Anda dinilai akan mudah beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan jika bergabung nantinya.
5. Ketahui Masalah Dan Berikan Solusi
Sebuah perusahaan membuka lowongan kerja, selain untuk mengganti karyawan yang resign, biasanya karena ada masalah yang belum bisa dipecahkan selama ini. Lain halnya dengan perusahaan baru yang belum ada karyawannya.
Saat melamar pekerjaan sebagai Warehouse Supervisor perusahaan besar manufaktur dan distributor furniture di Jakarta, saya mencoba mencari masalah yang dihadapi perusahaan dengan mempelajari deskripsi lowongan pekerjaan yang diiklankan di jobstreet.
Dari analisa tersebut, saya menyimpulkan bahwa ada masalah pada akurasi data stock aktual versus system dan ini masalah yang kerap terjadi pada perusahaan distribusi, dimana akurasi stock menjadi Key Performance Indicator (KPI) yang pertama.
Saat interview, hal ini disampaikan user dan beliau meminta saya untuk memberikan solusi. Saya katakan, solusinya dengan melakukan perpetual stock tacking, dan ini sudah biasa saya lakukan di perusahaan distribusi sebelumnya. Saya tidak mengira kalau solusi sederhana yang saya tawarkan menjadi hal yang menarik bagi beliau. Dengan sebab solusi inilah saya diterima di perusahaan ini, sebagaimana yang beliau sampaikan saat berdiskusi di hari pertama saya bekerja.
Padahal, jika melihat pesaing untuk posisi tersebut saat test tertulis, saya tidak berharap banyak. Selain memiliki pengalaman lebih banyak, rata-rata mereka memenuhi syarat dengan pendidikan S1 dibanding saya yang hanya lulusan SMA. Apalagi terlambat saat test tertulis karena salah jalan.
Buatlah analisa, kira-kira masalah apa yang sedang dihadapi perusahaan tersebut dan apa solusinya. Analisa bisa didapat dari deskripsi yang dicantumkan pada iklan lowongan kerja. Atau mungkin bisa dari informasi orang yang pernah bekerja atau masih bekerja di perusahaan tersebut. Anda bisa memanfaatkan Linkedin untuk ini.
Kesimpulan
Dalam proses mencari pekerjaan yang diinginkan baik secara offline maupun online terkadang membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari apply lamaran, menunggu panggilan, proses interview hingga diterima menjadi karyawan. Terkadang membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan.
Dengan mencoba mempraktekkan 5 cara tersebut di atas, kemungkinan Anda terpilih sebagai kandidat cukup besar. Selain itu, waktu yang dibutuhkan dalam proses tersebut semakin singkat.
Karena hal tersebut sudah pernah saya praktekkan semua. Hanya dalam beberap minggu, proses kesepakatan kerja sudah saya dapatkan.
Semoga tulisan cara cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan ini bisa memberikan inspirasi bagi para pencari kerja, baik para pencari kerja baru/fresh graduate maupun para pekerja yang ingin mencari pekerjaan lain yang lebih cocok.