Cara riset keyword paling jitu. Dalam melakukan optimasi SEO untuk konten blog atau website bisnis, kata kunci adalah hal yang utama untuk mendapat perhatian. Salah dalam memilih keyword bisa jadi blog atau situs web Anda sepi pengunjung.
Oleh sebab itu perlu adanya riset keyword agar optimasi SEO bisa berjalan maksimal. Kali ini Elfaaza Media akan mengupas Cara Riset Keyword Paling Jitu Agar Unggul Dalam Hasil Pencarian.
Sebelum membahas lebih jauh cara riset keyword, pemilik situs web harus memahami dulu cara kerja sebuah keyword untk optimasi SEO pada mesin pencari atau search engine seperti Google.
Keyword adalah susunan kata yang sering diketikkan seseorang ketika melakukan pencarian informasi atau data pada internet. Kemudian mesin pencari akan menemukan dan menampilkan informasi yang paling relevan dengan apa yang dibutuhkan si pencari.
Sedangkan riset keyword adalah mencari kata kunci yang unik yang paling sering diketikkan oleh pengguna internet pada mesin pencarian yang sesuai dengan konten yang akan kita buat pada blog atau website. Dan konten yang dibuat hendaknya sesuai dengan tema blog/website itu sendiri.
Misalkan blog Anda membahas tentang kuliner Indonesia, maka kira-kira kata kunci apa yang sering orang gunakan untuk mencari informasi seputar kuliner di mesin pencarian.
Apakah “Masakan paling Enak di Indonesia” atau “Kumpulan Resep Masakan Nusantara” atau “Tempat Makan Favorit di…” atau yang lainnya.
Sampai di sini mungkin kita sudah bisa memahami apa tujuan dari riset keyword.
Jenis-Jenis Keyword
Sebelum kita masuk ke pembahasan cara riset keyword paling jitu, ada baiknya untuk lebih dulu mengenal jenis-jenis keyword yang ada dalam dunia persilatan. Eh maaf, dunia perSEOan maksudnya he..he..
Sebenarnya ada banyak jenis keyword, namun yang paling penting dan populer ada empat jenis, yaitu:
- Short Tail Keyword
- Long Tail Keyword
- Keyword Life Time
- Keyword Waktu Tertentu
Nah, mari kita kupas satu persatu detailnya dari masing-masing keyword tersebut.
1. Short Tail Keyword
Short tail keyword adalah kata kunci yang umumnya hanya terdiri satu atau dua kata saja. Ada yang menyebut keyword ini sebagai keyword dasar. Contohnya seperti:
- Komputer
- Software
- Harga computer
- Laptop terbaru
- Dll
Jenis keyword ini mempunyai biasanya mempunyai jumlah volume pencarian yang besar, namun tingkat persaingannya juga sangat tinggi. Hanya situs-situs web yang mempunyai sumber daya yang besar saja yang mampu bersaing atau media-media mainstream seperti kompas.com, tempo, tribun news. Atau marketplace besar seperti shopee, lazada dan lain-lain.
Untuk blogger macam kita atau para pemula, jangan berharap besar bisa bersaing di short tail keyword. Kecuali Anda memiliki jurus SEO tingkat tinggi.
2. Long Tail Keyword
Long tail keyword adalah kata kunci yang berisi penjabaran dari keyword dasar atau short tail keyword. Atau orang biasa menyebutnya dengan keyword turunan. Keyword ini biasanya berisi tiga sampai lima kata atau lebih. Misalnya:
- 10 merk laptop terbaik dengan harga terjangkau
- Daftar harga computer termurah
- Software paling keren untuk desain
- Dll
Long tail keyword ini sangat direkomendasikan untuk para pemula atau website yang belum berumur, karena tingkat persaingannya yang cenderung lebih rendah.
Namun kekurangan dari long tail keyword, selain jumlah volume pencariannya yang lebih rendah, juga terkadang cukup sulit untuk menemukan long tail keyword yang bagus.
3. Keyword Lifetime
Keyword jenis ini adalah keyword yang sering orang gunakan untuk mencari informasi dengan tema yang tidak ada batasan waktu. Kata kunci ini selalu relevan untuk beberapa tahun kedepan. Bahkan untuk selamanya.
Contoh kata kuncinya seperti ini:
“Tips mengatasi gejala flu dan pilek.”
Kata kunci ini termasuk kata kunci yang selalu dicari orang sepanjang waktu, karena hampir semua orang mengalami flu dan pilek, baik anak-anak maupun orang dewasa.
4. Keyword Waktu Tertentu
Kebalikan dari keyword abadi, keyword waktu tertentu adalah keyword yang bersifat musiman saja atau menjadi tren sesaat. Contohnya:
“Hasil Perlombaan Balap Motor Formula A sirkuit Mandalika”
Tentunya keyword ini hanya dicari orang hanya pada beberapa saat perlombaan usai. Setelahnya orang sudah tidak mencari lagi kecuali sedikit saja.
Cara Melakukan Riset Keyword
Setelah mengetahui jenis-jenis keyword dan memahaminya, sekarang permasalahan berikutnya adalah bagaimana cara membuat keyword yang benar? Nah, berikut ini ada beberapa langkah cara riset keyword untuk optimasi SEO paling jitu yang perlu Anda lakukan.
Langkah pertama: Menetapkan Tujuan Konten
Sebelum melakukan riset keyword hendaknya menetapkan tujuan konten yang akan dibuat terlebih dahulu. Apakah konten yang akan Anda buat untuk mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya? Atau untuk mendapatkan pembeli dari produk yang Anda tawarkan?
Karena tanpa tujuan yang jelas, maka pencarian kata kunci akan sulit dan kurang tepat sasaran. Contohnya, jika Anda ingin mendapatkan pengunjung yang banyak untuk situs web bisnis, maka Anda bisa mencari keyword yang berhubungan dengan ide, trik dan tips bisnis atau kata kunci yang berhubungan dengan pengembangan.
Adapun jika tujuannya untuk mendapatkan pembeli potensial, maka riset keyword yang perlu Anda lakukan adalah yang berhubungan dengan keunggulan produk, ulasan dan testimony produk atau aktivitas yang berhubungan dengan pembelian dan semacamnya.
Langkah kedua: Mencari Keyword Dasar (Short Tail Keyword)
Setelah tujuan konten sudah Anda tetapkan, langkah berikutnya adalah menentukan keyword dasarnya terlebih dahulu yang sesuai dengan tujuan konten tadi. Keyword dasar ini biasanya berisi hanya satu atau dua kata saja. Anda cukup menggunakan insting saja. Pikirkan kira-kira kata kunci apa yang sesuai dengan konten atau tema situs web Anda.
Contohnya jika blog/website Anda membahas masalah teknologi, maka keyword dasarnya bisa seperti:
- Komputer
- Software
- Laptop terbaik
- dll
Langkah ketiga: Mencari Keyword Turunan (Long Tail Keyword)
Jika keyword dasar sudah Anda tentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan long tail keyword atau keyword turunan dari keyword dasar tersebut. Langkah ini cukup sulit, tidak bisa main tebak atau menggunakan instink saja dalam langkah ini. Anda membutuhkan tools/alat untuk membantu menemukan keyword turunan yang disertai tingkat persaingan dan jumlah volume pencarian.
Kabar baiknya banyak tools yang bisa Anda gunakan untuk membantu mencari keyword turunan, baik yang berbayar maupun gratis seperti Ahrefs, Ubersuggest, MOZ, Google Trend, Google Keyword Planner dan yang lainnya.
Bagi pemula kami menyarankan memakai yang gratis dulu seperti Ubersuggest ataupun Google Keyword Planner.
Caranya:
2. Masukkan kata kunci dasar yang akan digunakan, pilih bahasa dan lokasi lalu klik search.

3. Maka akan muncul dibawahnya beberapa keyword turunannya lengkap dengan volume pencariannya.

Jika menggunakan Google keyword planner caranya seperti ini:
- Buka Google adwords.
- Klik alat dan setelan >> Keyword Planner

3. Klik Temukan Kata Kunci Baru

4. Isi keyword dasar yang akan digunakan, klik tombol Dapatkan Hasil
Kemudian akan muncul beberapa keyword turunan lengkap dengan volume pencarian perbulan dan tingkat persaingannya. Angka yang ada di Google Keyword Planner belum menunjukkan angka yang pasti, hanya kisaran saja.
Namun Anda baru dapat menggunakan Google keyword planner untuk mencari keyword setelah Anda membuat akun.
Langkah keempat: Menganalisa Tingkat Persaingan Keyword
Setelah mendapatkan referensi dan data keyword dari ubersuggest maupun Google Keyword Planner, langkah selanjutnya adalah menganalisa tingkat persaingan tiap keyword.
Bagaimana caranya? Cara yang mudah adalah dengan menggunakan Google Keyword Planner. Walaupun data persaingan yang ada buksn persaingan di mesin pencari (kabarnya data persaingan pengiklan di Adwords), namun tetap bisa Anda gunakan sebagai referensi umum. Pada tabel keyword hasil referensi Google Keyword Planner, ada kolom persaingan, yang berisi tinggi, sedang dan rendah.
- Tentukan dulu Anda akan bermain di tingkat persaingan yang mana? Biasanya semakin tinggi tingkat persaingan, volume pencariannya juga akan tinggi, begitu sebaliknya. Walaupun ini bukan rumus mutlak, tetapi kebanyakan seperti itu. Saran saya carilah keyword dengan tingkat persaingan yang rendah. Karena kemungkinan untuk tampil di halaman pertama hasil pencarian semakin besar.
- Lakukan filter pada kolom persaingan, klik rendah. Setelah muncul keyword-keyword dengan persaingan rendah, pilihlah beberapa yang menurut Anda relevan dengan konten yang akan anda buat.
- Masuk ke Ubbersugest kembali. Ketikkan keyword yang sudah Anda pilih untuk mengetahui jumlah volume pencarian sesungguhnya. Bukankah di Google Keyword Planner sudah ada angka pencarian rata-rata? Ya, betul. Tetapi itu angka perkiraan saja. Contoh hanya tertulis1rb-10rb, 100-1rb dan seterusnya. bukan angka yang pasti.
- Buka pencarian Google, ketik: allintitle:keyword yang akan Anda Gunakan. Pada kalimat atas sendiri itulah angka yang menunjukkan berapa situs yang menggunakan kata kunci tersebut.

Nah, setelah data-data semua anda dapatkan, saatnya Anda menggunakan data-data tesebut untuk mencari keyword dengan tingkat persaingan yang tidak terlalu sulit.
Caranya, pada volume pencarian di ubersugest (langkah 3)pilihlah keyword dengan angka dibawah 300. Kemudian pada browser google (langkah 4) carilah hasil penulusuran yang angkanya dibawah angka volume pencarian ubersuggest. Akan lebih bagus lagi jika angkanya dibawah 10, karena pada umumnya halama pertama hanya berisi 10-11 situs.
Sudah ketemu logikanya?
Contoh:
Volume pencarian ubbersugest 250. Kemudian jumlah hasil penelusuran di Google dengan keyword tersebut 9.
Ini artinya, keyword dengan volume pencarian 250/hari hanya ada 9 situs saja yang menggunakannya. Kemungkinan Anda bisa bersaing sangat-sangat besar!
Apalagi jika dari kesembilan situs tersebut ada beberapa yang Domain Authoritynya lebih kecil dar DA website Anda, akan sangat mungkin lagi Anda bersaing, bahkan bisa mengalahkan rangking website tersebut.
Nah, inilah cara menganalisa tingkat persaingan keyword yang sederhana yang bisa menantarkan konten Anda pada halaman pertama mesin pencarian.
Langkah kelima: Eksekusi Keyword
Langkah terakhir dalam proses cara riset keyword paling jitu adalah mengeksekusi keyword tersebut kedalam konten.
Dalam melakukan eksekusi ini, usahakan semaksimal mungkin konten sesuai dengan kaidah-kaidah SEO. Mulai dari penulisan judul dan sub judul, optimasi meta description, sebaran keyword yang wajar, anonim keyword dan sebagainya. Anda bisa menggunakan plugin Yoast SEO untuk memeriksa apakah konten sudah sesuai SEO atau belum. Lakukan perbaikan sesuai rekomendasi.
Kemudian yang tak kalah penting adalah melakukan promosi konten yang sudah Anda buat melalui sosial media atau forum lainnya. Mengingat besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia hampir 87% dari pengguna internet, maka promosi ini bisa membantu membangun audiens baru untuk situs web Anda.
Kesimpulan
Demikian cara riset keywod paling jitu yang dapat Anda terapkan agar konten yang akan Anda buat mampu bersaing dan menduduki posisi teratas mesin pencarian. Tanpa riset keyword maka sebuah konten akan salah dalam menyasar pengunjung, yang akhirnya situs web jadi sepi seberapapun bagus dan panjangnya konten tersebut.
Kabar baiknya, dalam proses riset keyword, dari mulai mencari keyword dasar sampai menganalisa tingkat persaingannya ada banyak tools yang bisa membantu menyajikan datanya. Anda tinggal menggunakannya untuk mendapatkan keyword yang sesuai.
Penutup
Harapannya, dengan cara riset keyword yang paling jitu ini konten Anda akan banyak mendapatkan pengunjung yang pada akhirnya bisa menambah bagus performa situs seb Anda.
Jika ada koreksi atau ada yang kurang jelas, silahkan disampaikan di kolom komentar. Terima kasih.